Melayani Bekam Di Tempat dan Panggilan
Terapis Laki-laki & Perempuan
Bekam Untuk Pengobatan, Menjaga Kesehatan, Meningkatkan Imun
Alamat: Perumnas BKP Blok J No.51 Kemiling Permai Bandar Lampung
No.Telepon/WA: 0823-1168-5474
Pengertian Bekam
Bekam (Arab: الحجامة; al-hijamah) adalah adalah penyedotan
lokal darah dari sayatan kulit kecil. Bekam merupakan metode pengobatan dengan
cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh
manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran
darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu
proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari
kulit yang telah divakum sebelumnya. (Wikipedia)
Hadist-hadits Nabi saw. tentang bekam (al-hijamah)
Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik pengobatan yang kalian
lakukan adalah al-hijamah (berbekam).” (HR Ahmad).
Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya pada bekam itu
terkandung kesembuhan." (Kitab Mukhtashar Muslim (no. 1480), Shahihul
Jaami' (no. 2128) dan Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah (no. 864), karya Imam
al-Albani)
Dari Ashim bin Umar bin Qatadah RA, dia memberitahukan bahwa Jabir
bin Abdullah RA pernah menjenguk al-Muqni' RA, dia bercerita: "Aku tidak
sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar
Rasulullah Saw. bersabda: 'Sesungguhnya di dalamnya terkandung kesembuhan'."
(HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya'la, al-Hakim, al-Baihaqi)
Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ada 3 hal
yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan
alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci
pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya." (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya)
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika ada suatu
kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat
bekam." Beliau bersabda, "Atau tegukkan madu." (Kitab Kasyful
Astaar 'an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388)
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Saw. bersabda, "Orang yang paling
baik adalah seorang tukang bekam (Al-Hajjam) karena ia mengeluarkan darah
kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang
dibekamnya." (HR. Tirmidzi, hasan gharib).
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: "Kalian
harus berbekam dan menggunakan al-qusthul bahri." (HR. Bukhari, Muslim,
Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581).
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah aku
melewati satu dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan:
'Hai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana
yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam
tumbuh-tumbuhan'." (Kitab Kasyful Astaar 'an Zawaa-idil Bazar, karya
al-Haitsami, III/388)
Dari Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: "Aku tidak akan merasa
sehat sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda: 'Sesungguhnya pada bekam itu terdapat kesembuhan'." (Shahih
Ibnu Hibban (III/440))
Dari Anas RA, dia bercerita: "Rasulullah Saw. bersabda, 'Jika
terjadi panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga tidak terjadi
hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan membunuhnya'."
(diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak, dari Anas RA secara
marfu', beliau mensyahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212))
Aiman bin Abdul Fattah dalam Keajaiban Thibbun Nabawi:
Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi
menjelaskan, berdasarkan hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian
darah yang keluar dari titik-titik bekam, ada beberapa hasil yang didapatkan.
Pertama, terapi bekam melindungi dan sekaligus menguatkan
unsur-unsur sistem kekebalan.
Kedua, proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan
darah yang tidak dibutuhkan lagi.
Ketiga, kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali
(550-1100). Satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang
ada dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan sehingga dapat
membentuk sel-sel muda yang baru.
Keempat, kandungan sel darah merah atau sel darah putih dalam
darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil
mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali
aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.
Waktu ideal berbekam
Waktu yang paling ideal untuk melakukan bekam adalah sebagai
berikut:
Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,
Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,
Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qamariyah,
Siklus tahunan: bulan Sya’ban.
Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa
dilakukan kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan
oleh Imam Ahmad bin Hambal.
Termuat di dalam atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu
perut kosong, rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan
pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: "Dianjurkan untuk
tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak.
Juga tidak di akhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada
pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena
banyaknya sinar rembulan".
0 Response to "Bekam Panggilan di Kemiling Bandar Lampung"
Post a Comment